DEFINISI IKLAN, JENIS IKLAN, DAN PENGGUNAAN BAHASA IKLAN YANG BAIK
1. Definisi Iklan
Ada beberapa definisi Iklan menurut beberapa ahli di antaranya sebagai berikut :
* Kotler (1999)
Segala macam bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa non-personal yang dibayar oleh sponsor tertentu.
* Rhenald Kasali
Pesan yang menawarkan suatu produk yang
ditujukan untuk masyarakat melalui suatu media. Beda dengan pengumuman
biasa, iklan lebih membujuk orang untuk membeli.
Jadi
dapat disimpulkan dari kedua ahli diatas bahwa iklan adalah " Pesan
yang menawarkan suatu produk yang ditunjukan untuk masyarakat melalui
suatu media dalam segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau
jasa non-personal yang dibayar oleh sponsor tertentu. "
2. Jenis Iklan
Berdasarkan tujuannya, iklan diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yakni:
a. Iklan Informatif (Informative Advertising)
Iklan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Bertujuan untuk membentuk atau menciptakan kesadaran/pengenalan dan pengetahuan tentang produk atau fitur-fitur baru dari produk yang sudah ada.
- Menginformasikan perubahan harga dan kemasan produk.
- Menjelaskan cara kerja produk.
- Mengurangi ketakutan konsumen.
- Mengoreksi produk.
b. Iklan Persuasif (Persuasive Advertising)
Iklan ini mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
- Bertujuan untuk menciptakan kesukaan, preferensi dan keyakinan sehingga konsumen mau membeli dan menggunakan barang dan jasa.
- Mempersuasif khalayak untuk memilih merk tertentu.
- Menganjurkan untuk membeli.
- Mengubah persepsi konsumen.
- Membujuk untuk membeli sekarang.
c. Iklan Reminder (Reminder Advertising)
Iklan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Bertujuan untuk mendorong pembelian ulang barang dan jasa.
- Mengingatkan bahwa suatu produk memiliki kemungkinan akan sangat dibutuhkan dalam waktu dekat.
- Mengingatkan pembeli dimana membeli produk tersebut.
- Menjaga kesadaran akan produk (consumer’s state of mind).
- Menjalin hubungan baik dengan konsumen.
a. Iklan Informatif (Informative Advertising)
Iklan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Bertujuan untuk membentuk atau menciptakan kesadaran/pengenalan dan pengetahuan tentang produk atau fitur-fitur baru dari produk yang sudah ada.
- Menginformasikan perubahan harga dan kemasan produk.
- Menjelaskan cara kerja produk.
- Mengurangi ketakutan konsumen.
- Mengoreksi produk.
b. Iklan Persuasif (Persuasive Advertising)
Iklan ini mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
- Bertujuan untuk menciptakan kesukaan, preferensi dan keyakinan sehingga konsumen mau membeli dan menggunakan barang dan jasa.
- Mempersuasif khalayak untuk memilih merk tertentu.
- Menganjurkan untuk membeli.
- Mengubah persepsi konsumen.
- Membujuk untuk membeli sekarang.
c. Iklan Reminder (Reminder Advertising)
Iklan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Bertujuan untuk mendorong pembelian ulang barang dan jasa.
- Mengingatkan bahwa suatu produk memiliki kemungkinan akan sangat dibutuhkan dalam waktu dekat.
- Mengingatkan pembeli dimana membeli produk tersebut.
- Menjaga kesadaran akan produk (consumer’s state of mind).
- Menjalin hubungan baik dengan konsumen.
3. Penggunaan Bahasa Iklan yang Baik
Pemakaian bahasa dalam iklan menuntut suatu kecermatan agar bahasa
itu dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi yang dapat mencapai
sasaran yang dikehendaki secara baik. Kecermatan
itu terutama menyangkut bentuk bahasa dan cara penyampaiannya. Dalam
bentuk bahasa, pemakai bahasa iklan harus betul-betul memperhatikan
struktur frasa, kalimat dan wacana. Sedangkan dalam cara penyampaian
yang diutamakan adalah kaidah yang bersangkutan dengan
retorik.
Jika
dipandang dari cara penyampaiannya, bahasa iklan dapat dapat
dikelompokkan berdasarkan kaidah retorik yang digunakan menjadi :- Iklan yang menggunakan kaidah pernyataan (pernyataan netral maupun penilaian)
- Iklan yang menggunakan kaidah perkaitan konsep
- Iklan yang menggunakan kaidah kealatan
- Iklan yang menggunakan kaidah keintiman
- Iklan yang menggunakan kaidah meyakinkan
- Iklan yang menggunakan kaidah kenal pasti
- Iklan yang menggunakan kaidah perbandingan
- Iklan yang menggunakan kaidah pertanyaan
- Iklan yang menggunakan kaidah peringatan
- Iklan yang menggunakan kaidah suruh
- Iklan yang menggunakan kaidah larangan
- Iklan yang menggunakan kaidah ajakan
- Iklan yang menggunakan kaidah nasihat
- Iklan yang menggunakan kaidah bahasa remaja atau santai.